HPCI CHAPTER JOGJA
Selasa, 26 Agustus 2014
Rabu, 01 Januari 2014
HPCI jogja kedatangan ketua umum dari HPCI pusat..welcome om hasan
HPCI jogja pada tahun baru kedatangan ketua umum HPCI pusat,
serah terima ketua HPCI jogja chapter, diresmikan langsung oleh ketua umum HPCI pusat..slamat ya ms yudha sebagai ketua chapter jogja yang baru. semoga dapat membawa HPCI jogja chapter jogja lebih maju lagi.
surprise dari kami buat ketua umum HPCI yang sedang berulang tahunn....met ultah ya om hasan...
HPCI yogyakarta chapter Baksos dijepara jateng
salah satu kegiatan HPCI jogja, melakukan kegiatan bakti sosial di jepara jateng.di dukung oleh jajaran polsek jepara dipimpin langsung oleh kapolsek jepara, dan dari pihak HPCI jogja diwakili oleh wakil ketua hpci jogja, untuk lebih mensyukuri hidup, dengan indahnya berbagi. salam one heart.
Selasa, 17 Desember 2013
Menikung Yang Aman
“Menikung yang benar sesuai safety riding wajib dilakukan pengendara supaya aman dan nyaman,” ungkap Agung Surya dari Safety Riding & Motorsport Depart PT. Astra Honda Motor (AHM) Jakarta.
Lebih lanjut menurut Agung Surya, untuk mendapatkan proses menikung yang benar, salah satu faktornya adalah posisi tubuh pengendara. Posisi tubuh saat menikung tersebut bisa dibedakan dalam 3 (tiga) jenis, yakni :
- Lean-in : Menikung dengan kondisi motor yang cenderung tetap tegak dengan postur tubuh cenderung rebah kearah tikungan.
- Lean-Out : Menikung dengan postur tubuh yang cenderung tetap tegak dengan kondisi motor yang cenderung rebah kearah tikungan.
- Lean with the bike : Menikung dengan posisi tubuh yang mengikuti kemiringan motor.
Namun satu hal yang perlu dicatat bahwa dalam arena balap (sirkuit standar) sudah mempertimbangkan faktor-faktor safety. Jadi sangat berbeda dengan kondisi berkendara dijalan raya.
Makanya, posisi yang dianjurkan saat berkendara dijalan raya adalah lean with the bike. Postur tubuh yang mengikuti kemiringan motor.
Saat hendak menikung dijalanan, pengendara harap memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
- Sebelum memasuki tikungan kurangi kecepatan. Bukaan gas dikurangi dan bisa dibantu dengan memfungsikan rem. Ingat!! Jangan mengaplikasikan rem saat menikung. Berbahaya karena bisa mempengaruhi handling.
- Kemiringan tubuh mengikuti kemiringan motor. Kepala sebagai pusat keseimbangan tetap tegak lurus terhadap jalan.
- Arahkan pandangan mata menuju titik yang akan dituju. Bukan melihat kedepan seperti kondisi normal berkendara lurus.
- Perhatikan juga situasi lingkungan dan kondisi motor. Seperti : permukaan jalan, cuaca, pengguna jalan lain, ban motor.
- Motor jangan sampai keluar melebihi marka yang ada. Bisa berbahaya buat diri sendiri dan pengendara dari depan.
Safety Rides Pada Saat Touring
Pengetahuan Touring
Berikut ini sedikit pengetahuan tentang Rumus dan Tata Cara Touring yg diambil dari rekan rekan blogger yg merupakan bikers community .... Semoga bermanfaat terutama untuk sahabat ilovebogor yang hendak touring
RUMUS dan TATA CARA TOURING
Berikut ini sedikit pengetahuan tentang Rumus dan Tata Cara Touring yg diambil dari rekan rekan blogger yg merupakan bikers community .... Semoga bermanfaat.
Hand code (kode tangan):
- Gunakan hanya tangan kiri
- Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
- Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
- Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
- Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
- Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
- Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
Foot kode (kode kaki):
- Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
- Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
- Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api
Horn code (kode klakson) :
- Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
- Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
- Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Aturan Dasar :
- Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
- Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
- Patuhi semua standar SAFETY RIDER
- Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
- Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Tata cara pemberangkatan :
Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
- RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
- Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
- RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
- Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
Tata cara konvoi :
- dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
- tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
- posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
- atur jarak aman sesuai kecepatan
- pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
- tidak melanggar lampu merah
- teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
- nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
- hidupkan lampu hazard (opsional)
- tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
- tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
- tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
- tidak saling mendahului
- pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
- usahakan selalu dan tetap tenang
- tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
Tata cara di lampu lalu lintas (lalin) atau di persimpangan :
- RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
- tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
- tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
Tata cara konvoi terputus :
- Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
- RC mengurangi kecepatan
- setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
- setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
Tata cara menghalau penyusup :
- maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
- berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
- Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
Tata cara peserta mengalami masalah :
- peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
- RC memberhentikan konvoi
- Sp advice RC bila tidak mengetahui
- Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
- tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
- tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
- bila terjadi kecelakaan minor injured :
1. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
2. korban dirawat sementara
3. bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
- bila terjadi kecelakaan major injured :
1. parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
2. semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
3. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
4. evakuasi dipimpin langsung oleh RC
5. RC broadcast berita dan
6. wajib stop touring
- bila terjadi mogok :
1. klotur emergency stop
2. ditangani oleh peserta yang mengerti
3. RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
4. antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.
Minggu, 15 Desember 2013
Langganan:
Postingan (Atom)